
IMAM AFKIRI: “Desa Sinunukan III Adalah Kampung Halamanku, Aku Didukung Tanpa Uang, Bukan untuk Diperas”
Mandailing Natal – Imam Afkiri, Kepala Desa Sinunukan III Kecamatan Sinunukan Kabupaten Mandailing Natal, dengan tegas menyampaikan bahwa ia terpilih dan didukung sepenuhnya oleh masyarakat tanpa menggunakan uang sedikit pun.
“Desa Sinunukan III adalah tempat kelahiran saya, tempat saya dibesarkan. Saya mencalonkan diri sebagai kepala desa karena panggilan hati untuk membangun kampung saya, dan masyarakat mendukung saya secara tulus, bahkan membantu saya secara finansial tanpa saya minta,” ujar Imam Afkiri.
Namun, di tengah komitmennya membangun desa, Imam menyayangkan adanya oknum-oknum yang mengaku melakukan “kontrol sosial” namun bertindak di luar etika.
“Saya kurang respon dengan istilah kontrol sosial yang datang katanya untuk silaturahmi, tapi ketika mau pulang malah minta uang minyak, minta uang rokok. Jika tidak diberi, mereka mengancam dengan berita negatif atau laporan ke inspektorat,” tegasnya.
Menurutnya, tindakan seperti itu tidak mencerminkan semangat kontrol sosial yang seharusnya memperjuangkan aspirasi rakyat dengan cara yang santun dan beretika.
Imam juga menyampaikan bahwa dalam menjalankan roda pemerintahan desa, ia selalu memperhatikan keadilan pelayanan. “Di desa kami, ada yang sudah sejahtera, namun ada juga warga yang masih perlu perhatian, seperti anak yatim dan para jompo. Mereka ini yang menjadi fokus kami untuk dibantu,” tambahnya.
Ia pun mengingatkan kepada oknum media atau LSM yang tidak memahami kode etik profesi agar tidak semena-mena bertindak layaknya preman di desanya sendiri.
“Saya ini bukan orang luar. Saya menjabat karena didukung penuh masyarakat. Jangan bawa praktik premanisme ke kampung saya, ke rumah saya. Saya ingin membangun, bukan jadi sasaran tekanan yang tidak berdasar,” pungkasnya.
Imam Afkiri berharap seluruh pihak bisa bekerja sama dengan cara yang benar demi kemajuan Desa Sinunukan III dan kesejahteraan s
eluruh masyarakat.
