Pembangunan desa merupakan bagian penting dari upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat di akar rumput. Dalam hal ini, strategi percepatan pembangunan dari status desa maju menuju desa mandiri menjadi tantangan sekaligus peluang besar bagi kepala desa sebagai pucuk pimpinan wilayah.
Kepala Desa Sinunukan III, Imam Afkiri, merupakan salah satu contoh pemimpin yang telah membuktikan keberhasilan strategi pembangunan dengan pendekatan percepatan dan kolaborasi lintas sektor. Percepatan pembangunan ini tidak hanya dilakukan secara fisik, tetapi juga menyentuh aspek sumber daya manusia, digitalisasi, dan kesadaran hukum masyarakat.
1. Pembangunan Fisik dengan Kolaborasi Luas
Salah satu bukti nyata keberhasilan pembangunan fisik adalah selesainya pembangunan gedung TPA SITI SULAIMAN. Proyek ini bukanlah hasil kerja satu pihak, melainkan buah dari kerja sama antara pemerintah desa, pihak ketiga, LSM, para donatur, tokoh masyarakat, hingga warga desa. Hebatnya lagi, seluruh proses pembangunan—mulai dari pencarian lahan, pengadaan material, pencarian dana hingga pengerjaan—dilakukan tanpa riba, mengandalkan sistem gotong royong dan bantuan non-profit.
Proyek ini dinyatakan sukses 100%, menjadi simbol keberhasilan nyata strategi pembangunan yang kolaboratif dan berlandaskan nilai-nilai keadilan ekonomi dan agama.
2. Peningkatan SDM Perangkat Desa
Kesuksesan pembangunan tidak bisa lepas dari peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM). Pemerintah Desa Sinunukan III terus mendorong peningkatan kompetensi perangkat desa melalui pelatihan, motivasi, dan pembinaan rutin. Tujuannya adalah agar seluruh aparat desa memiliki pemahaman yang lebih baik terhadap tata kelola pemerintahan, pelayanan publik, serta manajemen pembangunan berbasis potensi lokal.
Dengan SDM yang kuat, desa tidak hanya mampu menjalankan program, tetapi juga dapat menciptakan inovasi yang relevan bagi masyarakat.
3. Digitalisasi Menuju Desa Cerdas
Sebagai bagian dari transformasi menuju desa modern, Pemerintah Desa Sinunukan III telah menghadirkan website resmi desa melalui www.sinunukan3.id. Website ini menjadi media informasi dan komunikasi digital antara pemerintah desa dan masyarakat. Melalui platform ini, warga dapat mengakses berbagai informasi terkait program desa, layanan administrasi, berita kegiatan, hingga pengaduan masyarakat.
Langkah ini merupakan tonggak penting dalam menciptakan desa digital yang transparan, partisipatif, dan mudah diakses oleh seluruh warga.
4. Membangun Kesadaran Hukum Masyarakat
Kesadaran hukum merupakan fondasi penting dalam menciptakan masyarakat yang tertib dan berkeadilan. Kepala Desa Sinunukan III dengan sigap membentuk Pos Bantuan Hukum Desa serta Kelompok Keluarga Sadar Hukum (Kadarkum). Langkah ini bertujuan untuk memberikan edukasi hukum kepada masyarakat, mendampingi warga yang mengalami permasalahan hukum, serta menciptakan budaya hukum yang positif di tengah kehidupan desa.
Kesimpulan
Strategi pembangunan Desa Sinunukan III adalah perpaduan antara inovasi, kolaborasi, dan keberpihakan terhadap masyarakat kecil. Dengan fokus pada percepatan, peningkatan SDM, digitalisasi, dan kesadaran hukum, desa ini kini tengah menapaki jalur transformasi dari desa maju menuju desa mandiri.
Keberhasilan ini menunjukkan bahwa dengan niat yang tulus, kepemimpinan yang kuat, dan gotong royong masyarakat, tidak ada hal yang mustahil untuk dicapai demi masa depan desa yang lebih baik.
